Malam ini aku tutup dengan segenap kelelahan. Entah apa yang sedang aku rasakan. Hidupku saat ini sedang dalam kondisi yang flat. Tidak pernah merasakan sedih yang berlebihan, ataupun merasakan kebahagiaan yang berlebihan. Hal itu aku alami mungkin karena aku pernah mengalami beberapa hal yang menyakitkan dalam hidupku. Katakan saja beberapa peristiwa yang akan membuatmu jatuh serendah-rendahnya, saat engkau adalah harapan keluarga yang selalu di elu-elukan dan ternyata harapan keluargamu kau hancurkan sendiri dengan keegoanmu.
Ya, ini berbicara tentang pendidikan. Aku, adalah anak yang hidup dari rahim Ibu seorang guru dan Ayah seorang guru. Hal ini tentu membuatku menjadi seseorang yang dipastikan akan berkecimpung di dunia pendidikan. Aku menerima berbagai macam tempaan pendidikan dengan baik, terlebih aku adalah anak pertama yang dicetak untuk kemudian jadi pemimpin di masa depan, sungguh ada beban yang berat di pundak
yang akan aku pikul di kemudian hari. Aku adalah anak yang mendapat perlakuan protektif dari orangtuaku, hal itu membuat aku menjadi takut untuk melakukan sesuatu, karena orangtuaku selalu memberikanku peringatan sebelum aku melakukan sesuatu, ada sisi positif dan negatifnya. Positifnya, aku menjadi orang yang lebih memiliki pertimbangan yang panjang, sisi negatifnya aku memiliki sedikit pengalaman dalam kegagalan karena aku tidak pernah berani untuk mengambil resiko malah takut untuk mengambil dan menghadapinya.
Perlu aku ceritakan sekilas, bahwa jauh sebelum aku melanjutkan pendidikan ke pesantren, aku selalu dihadapkan kepada pilihan-pilihan yang harus aku pilih dan aku pertanggungjawabkan, setidaknya itulah basic pertamaku dalam mempelajari bab hidup bagian responsibility yang diajarkan langsung oleh Ibu dan Ayahku. Mereka selalu mengkomunikasikan dengan baik segala sesuatu, apabila ada pilihan, mereka selalu memanggilku dan kami mengadakan sidang kecil-kecilan entah itu untuk memutuskan sesuatu atau untuk mengambil kesimpulan, dari sinilah aku belajar untuk mendengar, berbicara, berorganisasi. Begitupun dengan pilihanku untuk melanjutkan pendidikan setelah tamat dari Sekolah Dasar.
***
Sore itu, ditengah ramainya anak-anak yang sedang bermain di luar, suara itu masih mengiang sampai hari ini, tepatnya sebelum ada serangan android murah yang dapat dibeli oleh siapa saja, ya aku pikir itu mengubah pola pikir dan pola rasa anak-anak selama ini. Kembali pada sore itu, aku yang saat itu sedang menjalani hobiku, bermusik, dipanggil oleh ibuku. Setelah itu, aku datang menghampiri Ibuku yang sudah ditemani oleh Ayahku.
[To Be Continued..]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar